Mempersiapkan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi adalah salah satu investasi terpenting dalam hidup. Tapi, di tengah segala biaya yang terus meningkat, bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita memiliki dana yang cukup? Apakah kamu pernah merasa khawatir tentang bagaimana cara menabung yang efektif, terutama untuk pendidikan anak? Atau mungkin kamu bingung antara menabung dan menggunakan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan pendidikan?
Dalam artikel ini, kita akan membahas enam tips menyusun anggaran untuk dana pendidikan anak yang tidak hanya efektif, tapi juga menolong kamu merencanakan masa depan gemilang untuk si kecil.
1. Kenali Biaya Pendidikan yang Harus Disiapkan
Langkah pertama dalam menyusun anggaran adalah mengidentifikasi biaya pendidikan yang mungkin timbul. Mulai dari biaya pendaftaran, uang sekolah, hingga biaya buku dan alat tulis. Apakah mungkin kamu mengabaikan biaya lain seperti biaya bimbingan belajar atau transportasi? Mengetahui semua elemen ini sangat penting agar anggaran yang kamu buat menjadi lebih realistis.
Sebagai contoh untuk biaya masuk SD Swasta di kawasan BSD uang pangkal yang harus disiapkan sekitar Rp20 juta. Lalu ada biaya tahunan seperti Iuran komputer, seragam, uang buku dan sumbangan tidak wajib dengan total sekitar 3 jutaan.
Selain itu ada biaya bulanan seperti SPP dan uang media sekitar 2.1 jutaan per bulan. Dari biaya-biaya tersebut bisa dihitung selama 6 tahun kira-kira biaya yang diperlukan mencapai Rp190 jutaan. Artinya dari biaya tersebut ada gambaran berapa biaya yang harus disiapkan untuk tabungan pendidikan anak sampai jenjang tertentu.
2. Tentukan Tujuan Keuangan
Setelah semua biaya teridentifikasi, saatnya untuk menentukan tujuan keuangan. Apakah kamu ingin menyimpan cukup untuk kuliah di universitas ternama? Atau mungkin kamu hanya ingin menyiapkan dana untuk sekolah dasar? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih fokus dan termotivasi dalam menabung.
3. Atur Keuangan Secara Realistis
Kini, saatnya membuat rencana anggaran. Buatlah daftar sumber pendapatan dan pengeluaran setiap bulan, lalu cari mana yang bisa dipotong atau disesuaikan. Apakah kamu juga merencanakan untuk menanamkan dana di produk investasi? Rencana ini bisa membantu kamu menghitung berapa banyak yang perlu disisihkan untuk mencapai tujuan pendidikan anakmu.
4. Gunakan Tabungan Khusus Pendidikan
Salah satu cara untuk memaksimalkan tabungan adalah dengan memanfaatkan tabungan khusus pendidikan. Banyak bank menawarkan program tabungan pendidikan dengan bunga yang lebih tinggi. Dengan memilih opsi ini, kamu bisa melihat pertumbuhan dana lebih cepat. Sudahkah kamu mempertimbangkan memilih salah satu bank dengan program ini?
5. Pertimbangkan Pinjaman Uang Tunai
Ada kalanya kita membutuhkan dana lebih cepat daripada yang bisa kita tabung. Di sinilah pinjaman uang tunai bisa menjadi solusi. Kredivo, misalnya, menawarkan pinjaman yang dapat membantu kamu membeli alat belajar bagi anak ataupun berinvestasi di masa depan mereka.
Salah satu opsi pinjaman yang bisa kamu pertimbangkan adalah menggunakan layanan dari Kredivo, khususnya KrediFazz. Dengan bunga yang kompetitif, yaitu mulai dari 1,99% per bulan, dan pilihan tenor hingga 6 bulan, KrediFazz menawarkan solusi pinjaman tunai cepat yang bisa digunakan untuk kebutuhan pendidikan anak.
Simulasinya, untuk pinjaman sebesar Rp 1.000.000 dengan tenor 3 bulan, cicilan bulanan sekitar Rp 381.110. Jika kamu butuh lebih banyak waktu, ada opsi tenor 6 bulan dengan cicilan yang lebih ringan, sekitar Rp 95.790 per bulan.
Namun, selalu pastikan untuk membaca syarat dan ketentuan dengan seksama sebelum memutuskan mengambil pinjaman. Jangan lupa juga mempertimbangkan biaya admin tambahan sebesar 6% dari total pinjaman.
6. Atur dan Awasi Anggaran Secara Berkala
Setelah semua rencana siap, penting untuk selalu mengawasi anggaran yang telah disusun. Apakah kamu sudah mematuhi rencana yang dibuat? Evaluasi secara berkala dapat membantu mengidentifikasi jika ada pengeluaran yang melebihi rencana atau jika ada sumber pendapatan baru. Jangan lupa untuk merayakan setiap pencapaian kecil, karena ini adalah langkah menuju tujuan besar.