Malaria merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang cukup sering terjadi di Indonesia terutama di bagian wilayah Timur seperti Papua Barat dan Papua. Malaria merupakan penyakit yang ditularkan karena gigitan nyamuk Anopheles, merupakan salah satu parasit Plasmodium falciparum. Jika nyamuk ini terinfeksi parasit tersebut akan ditularkan dan melepaskannya dalam aliran darah, parasit ini akan berkembang dalam hati dan akan menyerang darah merah. Ketika penderita terinfeksi akan terlihat ketika memasuki 10 hari hingga 4 minggu dan gejala muncul saat 7 hari. Gejala yang ditimbulkan pada awal adalah demam, sakit kepala dan muntah. Jika memasuki gejala selanjutnya maka segera kunjungi rumah sakit Pondok Indah.
Gejala umum yang ditimbulkan adalah demam tinggi, mual dan muntah, nyeri otot, diare, sakit kepala, menggigil, tubuh lelah, berkeringat. Jika gejala kondisi parah seperti kebingungan, anemia, koma, kejang dan buang air besar mengeluarkan darah. Penderita perlu berkonsultasi ke dokter jika demam tinggi setelah berkunjung ke suatu tempat yang memiliki resiko tinggi menularkan malaria dan demam tinggi setelah beberapa minggu dari suatu daerah yang memiliki resiko tinggi. Parasit yang ditemukan dalam darah merah akan dapat ditularkan melalui transfusi darah, jarum suntuk maupun transplantasi organ. Begitu juga dengan ibu hamil yang dapat menularkannya ke bayi dalam kandungan.
Berikut adalah jenis-jenis malaria:
- Plasmodium falciparum, merupakan paling berbahaya dengan 98% kasus penyakit dan jika tidak ditangani dalam waktu 24 jam maka akan menyebabkan komplikasi yang lebih serius dan merusak organ tertentu dalam tubuh.
- Plasmodium vivax, merupakan yang susah diobati dimana parasit tertidur dalam beberapa minggu dan akan menyebabkan penderita susah untuk mengalami gejala dan sulit untuk di diagnosis.
- Plasmodium ovale dengan gejala ringan yang jarang menyebabkan kematian maupun komplikasi.
- Plasmodium malariae dengan golongan ringan dengan kondisi yang tidak terlalu menimbulkan akibat fatal.
- Plasmodium knowlesi dengan jenis yang cukup sulit dibedakan, memiliki waktu perkembangan singkat dalam tubuh.
Malaria dapat memiliki faktor resiko usia dimana paling sering menyerang usia dibawah 5 tahun. Penyakit ini sangat sering terjadi dengan iklim tropis seperti negara Afrika atau Asia Tenggara dan jika ada orang berpergian di wilayah ini akan kemungkinan tertular. Begitu juga dengan berada di wilayah yang memiliki fasilitas kesehatan yang minim yang dapat menyebabkan peluang besar untuk menderita penyakit ini. Malaria biasa dapat ditangani dengan ACT dengan memberikan obat tambahan selama 14 hari sehingga akan memberikan pengobatan, namun pengobatan ini tidak boleh dilakukan untuk ibu hamil.
Berikut adalah cara mencegah tertular penyakit malaria:
- Menggunakan pakaian pelindung seperti baju lengan panjang, celana panjang.
- Menggunakan obat nyamuk dalam ruang untuk pagi dan sore hari.
- Mengoleskan anti nyamuk dengan kandungan DEET saat sedang berada di area nyamuk.
- Menggunakan kelambu yang telah di semprotkan intektisida sehingga akan menutupi ranjang.
- Hindari untuk menggantung baju dalam rumah dalam keadaan bertumpuk karena akan menjadi tempat persembunyian nyamuk.
- Kenakan pakaian tidur dan selimut sehingga akan menutupi kulit.
Rumah sakit pondok indah menyarankan untuk melakukan 3 M yaitu menguras bak mandi, menutup genangan air dan menabur abate untuk membasmi jentik. Dapat juga mengajukan untuk melakukan fogging sehingga akan membantu mengurangi resiko pertumbuhan nyamuk. Jika memang harus berpergian ke wilayah yang memiliki resiko tinggi maka dokter akan memberikan obat untuk menjaga kondisi tubuh dan biasanya obat tersebut tergolong antibiotik.