Hingga saat ini, peperangan melawan virus corona atau covid19 terus berlanjut di seluruh dunia. Saat China sudah sedikit lega karena negaranya berhasil melewati masa krisis akibat pandemi tersebut, kini masyarakat dunia justru baru memulai peperangannya. Epicentrum penyebaran virus covid19 berpindah ke Italia di bulan Maret lalu dengan korban tewas per harinya hingga pernah mencapai 900 orang. Italia juga tercatat sebagai negara dengan jumlah kematian terbanyak yang hingga saat ini mencapai hampir 14.000 jiwa. Kemudian disusul Spanyol dengan angka kematian hingga 10.000 jiwa. Belahan dunia lain yaitu Amerika juga diprediksi akan menjadi epicentrum baru dalam penyebaran virus ini karena hingga saat ini sudah menjadi negara dengan jumlah kasus positif covid19 terbanyak yaitu lebih dari 200.000 jiwa dan angka kematian melebihi 7.000 jiwa.
Di Indonesia sendiri jumlah positif kasus covid19 mencapai 2.000 jiwa dengan angka kematian hampir 10%. Angka kematian di Indonesia merupakan angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia. Melihat perkembangan ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai mengubah kebijakan sebelumnya dimana Menkes pernah mengatakan bahwa penggunaan masker hanya untuk mereka yang sakit saja. Saat ini melihat perkembangan virus yang semakin mengkhawatirkan, Kementerian Kesehatan menganulir himbauan tersebut dan menganjurkan agar semua orang yang keluar rumah menggunakan masker. Untuk di wilayah Jakarta, gubernur Jakarta juga telah membuat aturan wajib masker bagi masyarakat yang akan naik angkutan umum, MRT dan LRT.
Lalu apakah masker memang sarana yang efektif untuk mencegah penularan virus corona? Untuk menjawabnya, pertama Anda harus mengetahui bagaimana cara virus ini menular dari satu orang ke lainnya. Virus bisa keluar dari tubuh penderita melalui droplet saat ia batuk atau bersin. Droplet yang tersebar di udara bisa langsung terhirup oleh manusia di sekitarnya. Selain itu droplet juga bisa menempel di permukaan benda mati dan tetap aktif di sana selama beberapa jam. Dari kondisi tersebut, manfaat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Penggunaan masker oleh orang sakit:
Mencegah droplet penderita keluar saat batuk atau bersin karena tertahan di lapisan penyerap masker. Usahakan bagi mereka yang sakit menggunakan masker medis atau masker yang memiliki lapisan penyerap dari kain non woven atau tisu.
- Penggunaan masker bagi orang sehat.
Memberikan manfaat sebagai pelindung mulut dan hidung sehingga droplet orang di sekitar tidak mudah masuk ke dalam hidung atau mulut penggunaannya. Penggunaan masker juga dapat mengurangi frekuensi Anda menyentuh area wajah.
Meski begitu Anda harus tetap waspada walau sudah menggunakan masker karena virus ini dapat tetap hidup di benda mati selama beberapa jam. Dikhawatirkan tangan Anda menyentuh permukaan benda tersebut sehingga virus menempel di tangan dan Anda gunakan untuk menyentuh muka atau mata. Karena itu kebiasaan menggunakan masker harus juga diimbangi dengan kebiasaan mencuci tangan sehingga Anda akan mengurangi resiko masuknya virus melalui tangan setelah memegang benda asing.
Untuk memerangi virus corona, selain menerapkan kebiasaan sehat, Anda juga harus memperkuat sistem imun tubuh dengan makan makanan sehat dan berolahraga di rumah saja. jika Anda sakit, segera hubungi dokter dari rumah menggunakan aplikasi Halodoc. Jangan bepergian jika tidak sangat perlu karena Anda tidak tahu siapa carrier atau pembawa virus covid19 di sekitar Anda. dengan peran serta aktif masyarakat, diharapkan pandemi Covid19 khususnya di Indonesia bisa segera berakhir.